Rabu, 05 Desember 2012

Penyakit Saluran Cerna


119.    Hernia Diafragmatika
120.    Nyeri Perut Berulang
121.    Ulkus Peptikum
122.    Divertikulum Meckel
123.    Radang Usus Buntu (Appendicitis) pada Anak
124.    Sembelit Pada Anak
125.    Gastroenteritis / Radang Lambung Pada Anak
126.    Hypertrophic Pyloric Stenosis
127.    Intussusception
128.    Hernia
129.    Gastroesophageal Reflux Pada Anak


Hernia Diafragmatika

Hernia Diafragmatika adalah penonjolan organ perut ke dalam rongga dada melalui suatu lubang pada diafragma.
Diafragma adalah sekat yang membatasi rongga dada dan rongga perut.


PENYEBAB
Penyebabnya tidak diketahui.
Ditemukan pada 1 diantara 2200-5000 kelahiran dan 80-90% terjadi pada sisi tubuh bagian kiri.

GEJALA
Gejalanya berupa:
- Gangguan pernafasan yang berat
- Sianosis (warna kulit kebiruan akibat kekurangan oksigen)
- Takipneu (laju pernafasan yang cepat)
- Bentuk dinding dada kiri dan kanan tidak sama (asimetris)
- Takikardia (denyut jantung yang cepat).

Lambung, usus dan bahkan hati dan limpa menonjol melalui hernia. Jika hernianya besar, biasanya paru-paru pada sisi hernia tidak berkembang secara sempurna.
Setelah lahir, bayi akan menangis dan bernafas sehingga usus segera terisi oleh udara. Terbentuk massa yang mendorong jantung sehingga menekan paru-paru dan terjadilah sindroma gawat pernafasan.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik, yaitu:
- gerakan dada pada saat bernafas tidak simetris
- tidak terdengar suara pernafasan pada sisi hernia
- bising usus terdengar di dada
- perut teraba kosong.
Rontgen dada menunjukkan adanya organ perut di rongga dada.

PENGOBATAN
Hernia diafragmatika diatasi dengan pembedahan darurat.
Organ perut harus dikembalikan ke rongga perut dan lubang pada diafragma diperbaiki
 
 
 

Nyeri Perut Berulang

Nyeri Perut Berulang merupakan suatu keadaan dimana nyeri perut terjadi sebanyak 3 kali atau lebih selama minimal 3 bulan.

Lebih dari 10% anak usia sekolah menderita nyeri perut kambuhan (berulang).
Hal ini paling sering ditemukan pada anak berumur 8-10 tahun, jarang ditemukan pada anak yang berumur kurang dari 4 tahun dan lebih sering ditemukan pada anak perempuan.

PENYEBAB
Pada 5-10% kasus, nyeri perut disebabkan oleh suatu penyakit fisik:

   1. Kelainan usus
      - Hiatus hernia
      - Hepatitis (peradangan hati)
      - Kolesistitis (peradangan kandung empedu)
      - Pankreatitis (peradangan pankreas)
      - Ulkus peptikum
      - Infestasi parasit (misalnya giardiasis)
      - Divertikulum Meckel
      - Penyakit Crohn
      - Tuberkulosis usus
      - Kolitis ulserativa
      - Apendisitis kronis
   2. Kelainan saluran kemih-kelamin
      - Kelainan bawaan
      - Infeksi saluran kemih
      - Penyakit peradangan panggul (pada anak perempuan)
      - Kista ovarium (pada anak perempuan)
      - Endometriosis (pada anak perempuan)
   3. Umum
      - Keracunan timah hitam
      - Purpura Henoch-Sch?nlein
      - Penyakit sel sabit
      - Alergi makanan
      - Porfiria
      - Anemia familial Mediterania
      - Angioedema herediter
      - Migren.

Pada 80-90% kasus, nyeri perut berulang lebih disebabkan oleh faktor psikis; biasanya dipicu atau semakin memburuk pada saat stres, cemas atau depresi.

Kadang nyeri perut berulang disebabkan oleh kelainan fungsi pada organ dalam. Misalnya kelainan fungsi usus bisa terjadi jika makanan anak tidak sesuai, terutama jika anak tidak dapat menerima jenis makanan tertentu, seperti susu dan hasil olahan susu.
Kelainan fungsi usus juga bisa disebabkan oleh sembelit yang terjadi karena berkurangnya pergerakan usus besar, yang kadang merupakan suatu reaksi terhadap pelatihan buang air besar yang tidak tepat.
Pada remaja putri, nyeri perut bisa disebabkan oleh kram otot di dalam rahim selama menstruasi (dismenore). Kadang pelepasan sel telur dari indung telur juga menyebabkan nyeri perut.

GEJALA
Gejalanya berbeda-beda, tergantung kepada penyebabnya.
Nyeri perut akibat penyakit fisik biasanya tidak menghilang atau timbul dalam suatu siklus, seringkali dipicu oleh kegiatan atau makanan tertentu. Nyeri cenderung timbul pada sisi perut tertentu, tidak dirasakan di sekeliling pusar dan bisa menjalar ke punggung.
Infeksi saluran kemih bisa menyebabkan nyeri perut atau nyeri pinggul bagian bawah. Nyeri bisa menyebabkan anak terbangun dari tidurnya.

Gejala lainnya yang mungkin ditemukan (tergantung kepada penyebabnya):
- nafsu makan berkurang
- penurunan berat badan
- demam berulang atau menetap
- jaundice (sakit kuning)
- bentuk dan warna tinja berubah
- sembelit atau diare
- di dalam tinja terdapat darah
- muntah makanan atau darah
- perut membengkak
- nyeri atau pembengkakan sendi.

Gejala dari nyeri perut berulang akibat kelainan fungsi organ tergantung kepada penyebabnya.
Jika anak mengalami intoleransi laktosa, maka nyeri akan timbul dalam waktu beberapa menit sampai 2 jam setelah anak minum susu atau mengkonsumsi hasil olahan susu.
Jika anak menderita penyakit kandung empedu, nyeri perut timbul segera sesudah mengkonsumsi makanan berlemak.

Nyeri akibat faktor psikis bisa terjadi setiap hari atau sewaktu-waktu. Kadang anak tidak merasakan nyeri selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.
Nyeri biasanya bersifat tumpul, jarang menyebabkan anak terbangun dari tidurnya pada malam hari, tetapi anak mungkin akan terbangun lebih awal dari biasanya.

Nyeri perut akibat faktor psikis paling sering dirasakan di sekitar pusar. Jika nyeri dirasakan semakin jauh dari pusar, maka semakin besar kemungkinan penyebabnya adalah kelainan fisik.
Nyeri psikis kadang menyerupai nyeri karena kelainan fisik, tetapi biasanya nyeri psikis sifatnya tidak berubah atau tidak semakin memburuk.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala utama dan gejala penyertanya, serta sifat dari nyeri perut yang dirasakan.

Mendiagnosis nyeri perut yang berhubungan dengan faktor psikis mungkin agak sulit. Biasanya tidak ditemukan kelainan fisik. Anak mungkin terpengaruh oleh stres di dalam keluarga, masalah keuangan atau perpisahan maupun kehilangan orang yang disayanginya.

PENGOBATAN
Pengobatan tergantung kepada penyebabnya.
Jika nyeri perut dipicu oleh suatu jenis makanan, maka sebaiknya dilakukan perubahan pola makan.
Untuk mengurangi nyeri akibat menstruasi bisa diberikan ibuprofen.

Nyeri perut berulang akibat faktor psikis merupakan nyeri yang timbul karena stres dan ketegangan. Orang tua dapat membantu dengan cara sebanyak mungkin mengurangi stres dan ketegangan, membantu anak menghadapi stres dan mendorong anak untuk masuk sekolah meskipun perutnya nyeri. Guru dapat membantu dengan memecahkan masalah yang dihadapi anak di sekolah.
Jika setelah dilakukan berbagai usaha, anak masih merasakan nyeri perut (terutama pada saat anak mengalami depresi atau menghadapi masalah perkawinan orang tuanya di rumah), mungkin anak memerlukan bantuan dari ahli jiwa.
 
 
 

Ulkus Peptikum


Ulkus Peptikum adalah suatu luka terbuka yang berbentuk bundar atau oval pada lapisan lambung atau usus dua belas jari (duodenum).

Ulkus pada lambung disebut ulkus gastrikum, sedangkan ulkus pada usus duabelas jari disebut ulkus duodenalis.

PENYEBAB
Ulkus peptikum bisa disebabkan oleh bakteri (misalnya Helicobacter pylori) atau obat-obatan yang menyebabkan melemahnya lapisan lendir pelindung lambung dan duodenum sehingga asam lambung bisa menembus lapisan yang sensitif di bawahnya.
Asam lambung dan bakteri dapat mengiritasi lapisan lambung dan duodenum serta menyebabkan terbentuknya ulkus.

H. pylori biasanya ditularkan pada masa kanak-kanak, bisa melalui makanan, air atau kontak dengan penderita infeksi H. pylori.
Penyakit menular ini lebih sering ditemukan pada orang dewasa yang berumur lebih dari 60 tahun dan juga lebih sering ditemukan di negara-negara berkembang.
Sebagian besar orang yang memiliki H. pylori baru menunjukkan gejala-gejala setelah mencapai usia lanjut, mereka bahkan tidak menyadari bahwa mereka memiliki bakteri tersebut.
Meskipun H.pylori biasanya tidak menimbulkan masalah pada masa kanak-kanak, tetapi jika tidak diobati bisa menyebabkan gastritis, ulkus peptikum dan bahkan kanker lambung.

Para ahli sepakat bahwa penyebab utama dari ulkus peptikum pada orang dewasa adalah bakteri Helicobacter pylori, tetapi tidak semua ahli berpendapat bahwa penyebab utama dari ulkus pada masa kanak-kanak adalah bakteri tersebut.
Beberapa ahli mengemukakan perbedaan antara ulkus duodenalis dan ulkus gastrikum; ulkus duodenalis biasanya disebabkan oleh infeksi Helicobacter pylori, sedangkan ulkus gastrikum memiliki penyebab yang lain.

50% dari kasus disebabkan oleh Helicobacter pylori dan sisanya memiliki penyebab yang tidak diketahui secara pasti. Yang pasti, ulkus peptikum jarang ditemukan pada anak-anak yang sehat.

Pada beberapa kasus, penyebabnya adalah pemakaian obat. Pemakaian NSAIDs (non-steroid anti inflammatory drugs, obat anti peradangan non-steroid) dosis menengah bisa menyebabkan kelainan saluran pencernaan dan perdarahan pada beberapa anak.
Acetaminophen tidak menyebabkan ulkus gastrikum dan merupakan pilihan NSAIDs yang baik bagi anak-anak.

GEJALA
Pada bayi baru lahir, gejala awal dari ulkus peptikum bisa berupa adanya darah di dalam tinja.
Jika ulkus menyebabkan terbentuknya lubang (perforasi) pada lambung atau usus halus, bayi bisa tampak kesakitan dan cenderung timbul demam.

Pada bayi yang lebih tua dan anak kecil, selain di dalam tinjanya ditemukan darah, juga disertai muntah atau nyeri perut berulang.
Nyeri seringkali semakin memburuk atau membaik jika anak makan. Nyeri juga menyebabkan anak terbangun dari tidurnya pada malam hari.

DIAGNOSA
Ulkus peptikum pada bayi dan anak kecil sulit untuk didiagnosis, karena anak yang masih sangat muda tidak dapat mengemukakan gejala yang dirasakannya secara tepat.
Anak usia sekolah mungkin dapat menunjukkan lokasi nyeri, menjelaskan sifat nyeri dan saat timbulnya nyeri (sesudah makan atau pada waktu-waktu tertentu).

Pemeriksaan yang biasa dilakukan:
# Barium enema
# Endoskopi
# Tes untuk H. pylori

PENGOBATAN
Pengobatan ulkus peptikum pada anak-anak sama halnya dengan pengobatan untuk orang dewasa, yaitu terdiri dari penghambat H2 (misalnya ranitidin, famotidin dan cimetidin).

Kepada anak-anak yang memiliki Helicobacter pylori, diberikan terapi amoxicillin dan metronidazol atau amoxicillin dan bismuth selama 1-2 minggu. Masa penyembuhan biasanya memerlukan waktu selama 8 minggu, tetapi nyeri biasanya akan menghilang setelah beberapa hari.
Meskipun gejalanya telah mereda, obat harus diminum sampai habis agar infeksi benar-benar reda.
Untuk meyakinkan bahwa pengobatan telah berhasil, 6-12 bulan kemudian bisa dilakukan endoskopi untuk melihat H. pylori.

Angka kekambuhan infeksi H. pylori kurang dari 10%. Pada kasus yang sangat berat, dimana anak tidak memberikan respon terhadap pengobatan, biasanya dianjurkan untuk dilakukan pembedahan.
Ulkus karena NSAIDs juga tidak perlu diatasi dengan pembedahan dan tidak memerlukan terapi antibiotik.

PENCEGAHAN
Jika penyebabnya adalah NSAIDs, sebaiknya hindari pemakaian NSAIDs, termasuk setiap obat yang mengandung ibuprofen maupun aspirin

Jika tidak ada makanan tertentu yang diduga menjadi penyebab maupun pemicu terjadinya ulkus, biasanya tidak dianjurkan untuk membatasi pemberian makanan kepada anak-anak yang menderita ulkus. Makanan yang bergizi dengan berbagai variasi makanan adalah penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.

Alkohol dan merokok dapat memicu terbentuknya ulkus. Selain itu, kopi, teh, soda dan makanan yang mengandung kafein dapat merangsang pelepasan asam lambung dan memicu terbentuknya ulkus, jadi sebaiknya makanan tersebut tidak diberikan kepada anak-anak yang menderita ulkus. 
 
 
 

Divertikulum Meckel

Divertikulum Meckel adalah suatu kelainan bawaan, yang merupakan suatu kantung (divertikula) yang menjulur/menonjol dari dinding usus halus; divertikula bisa mengandung jaringan lambung maupun jaringan pankreas.

PENYEBAB

Divertikulum Meckel adalah suatu sisa dari struktur perkembangan yang tidak diserap seluruhnya pada masa perkembangan janin. Penyebab yang pasti dari tidak diserapnya sisa struktur tersebut tidak diketahui.
Sekitar 2% dari jumlah penduduk memiliki divertikulum Meckel, tetapi hanya sebagian kecil yang menunjukkan gejala.

GEJALA

Divertikulum Meckel biasanya tidak menimbulkan gejala, tetapi kantungnya dapat melepaskan asam dan menyebabkan ulkus, sehingga terjadi perdarahan melalui rektum yang tidak disertai nyeri.
Tinja biasanya berwarna keunguan atau kehitaman.

Pada remaja dan orang dewasa, divertikulum lebih cenderung menyebabkan penyumbatan usus, sehingga timbul nyeri kram dan muntah.

Bisa terjadi peradangan mendadak pada divertikulum yang disebut divertikulitis akut. Peradangan ini menyebabkan nyeri perut yang hebat, seringkali disertai muntah.

DIAGNOSA

Pemeriksaan diagnostik terbaik untuk mengetahui adanya divertikulum adalah melalui skening radionuklir, biasanya menggunakan tektenium.
Pada pemeriksaan tinja bisa ditemukan adanya darah (baik yang terlihat dengan mata telanjang maupun melalui pemeriksaan mikroskopik).
Pemeriksaan darah dilakukan untuk menemukan adanya anemia karena kekurangan zat besi, untuk memeriksa hematokrit dan kadar hemoglobin.

PENGOBATAN

Jika tidak menimbulkan gejala, maka tidak perlu dilakukan pengobatan khusus.

Jika terjadi perdarahan, maka dilakukan pengangkatan divertikulum disertai pengangkatan jaringan usus di sekitarnya yang telah mengalami kerusakan.
Jika tidak ditemukan kerusakan pada jaringan usus di sekitarnya, maka yang dibuang hanya divertikulumnya.

Untuk memperbaiki anemia, mungkin perlu diberikan zat besi tambahan.
Jika terjadi perdarahan yang hebat, mungkin perlu dilakukan transfusi darah.
 
 

Radang Usus Buntu (Appendicitis) pada Anak

Radang usus buntu (Appendicitis) adalah peradangan dan infeksi pada usus buntu.

    * Radang usus buntu (Appendicitis) timbul ketika usus buntu tersumbat oleh benda keras di dalam tinja atau bengkaknya cabang kelenjar getah bening pada usus yang dapat terjadi oleh karena berbagai macam infeksi.
    * Rasa sakit di sekitar usus buntu atau di seluruh perut dapat menyebabkan anak menjadi lekas marah atau lesu.
    * Diagnosa terus diupayakan dan dapat membutuhkan pemeriksaan darah, sinar X, Ultrasonografi, Tomografi komputer, atau laparoscopy.
    * Usus buntu yang terinfeksi diangkat dengan cara operasi.

Usus buntu adalah bagian dari usus yang ukurannya kecil sebesar jari yang sesungguhnya tidak mempunyai fungsi yang penting di dalam tubuh. Radang usus buntu adalah keadaan darurat medis yang membutuhkan operasi. Penyakit ini jarang terjadi pada anak yang umurnya di bawah 1 tahun namun lebih umum terjadi pada waktu si anak bertambah usia dan di usia antara remaja sampai mereka berumur 20-an.

PENYEBAB

Radang usus buntu timbul ketika usus buntu tersumbat oleh benda keras di dalam tinja atau bengkaknya cabang kelenjar getah bening pada usus yang dapat terjadi oleh karena berbagai macam infeksi. Pada kasus yang sama, usus buntu bengkak, dan kuman dapat berkembang di dalamnya. Jarang, benda asing dan cacing juga dapat menyebabkan radang usus buntu. Jika radang usus buntu tidak dapat dikenali atau diobati, usus buntu bisa pecah, membuat kantung meradang di luar usus tersebut (abscess) atau keluarnya isi dari usus buntu dan masuk ke rongga perut, menyebabkan peradangan yang serius (peritonitis). Pada Sekitar 25 % anak-anak dengan radang usus buntu, usus buntunya sudah pecah ketika dalam perjalanan menuju rumah sakit.

GEJALA

Penyakit usus buntu hampir selalu menyebabkan rasa sakit. Rasa sakit bisa berawal dari bagian tengah perut, sampai ke pusar, dan berakhir di daerah bawah perut bagian kanan. Rasa sakit, umumnya pada bayi dan anak-anak, dapat agak meluas daripada terkonsentrasi pada sebelah kanan bagian perut. Anak kecil kemungkinan tidak dapat merasakan bagian perut mana yang sakit. Setelah rasa sakit tersebut muncul, banyak anak muntah dan tidak mau makan. Demam rendah (100 sampai 101 derajat Fahrenheit (37.7 sampai 38.3 derajat celcius) adalah gejala yang umum. Hal ini berbeda pada anak yang menderita gastroenteritis yang disebabkan oleh kuman, ciri khasnya diawali dengan terlebih dahulu muntah, kemudian rasa nyeri dan kemudian terjadinya buang-buang air besar.

DIAGNOSA

Diagnosa radang usus buntu pada anak bisa mengedepankan banyak pertimbangan. Banyak penyakit dapat memperlihatkan gejala yang sama, termasuk gastroenteritis karena kuman, diverticulum meckel, intussusception dan penyakit crohn. Kerapkali, pada anak-anak tidak ditemukan gejala yang khas, terutama ketika usus buntu tidak terletak pada posisi biasanya di bagian kanan perut.

Para dokter yang menduga adanya radang usus buntu biasanya memberikan cairan dan antibiotik ke dalam pembuluh darah sambil menunggu hasil tes darah dan sinar x. Dokter bisa melakukan ultrasound atau, computed tomography (CT) atau melakukan laparascopy untuk melihat ke dalam perut. Pemeriksaan fisik yang berulang, khususnya pada anak yang sakit bukanlah ciri khas radang usus buntu, dapat membantu doter untuk memutuskan apakah adanya radang usus buntu.

PENGOBATAN

Pengobatan yang paling baik untuk penyakit usus buntu adalah operasi pengangkatan usus buntu yang bengkak (appendectomy). Operasi pengangkatan usus buntu (appendectomy) biasanya sederhana dan tidak berbahaya, untuk kasus yang berat diharuskan di rawat di rumah sakit selama 2 sampai 3 hari. Bila usus buntu pecah, dokter melakukan pengangkatan dan kemungkinan membersihkan perut dengan cairan, memberi antibiotik untuk beberapa hari, dan memantau kemungkinan komplikasi, seperti infeksi dan masalah pada organ perut. Sekitar 10 sampai 20 % kasus ahli bedah menemukan usus buntu yang normal ketika melakukan appendectomy.

Penemuan ini tidak mempertimbangkan kesalahan medis karena akibat menunda operasi pada saat radang usus buntu dicurigai serius. Pada saat usus buntu normal, ahli bedah melihat ke dalam perut untuk melihat penyebab lain rasa sakit. Dokter biasanya mengangkat usus buntu yang normal sehingga anak tidak mengalami radang usus buntu. Tanpa operasi dan antibiotik, lebih dari 50 % orang meninggal karena radang usus buntu
 
 
 

Sembelit Pada Anak

Sembelit mengacu pada tertundanya atau kesulitan dalam membuang kotoran atau peningkatan dalam ukuran dan kerasnya kotoran.
  • Sembelit merupakan hasil dari kebiasaan makan makanan yang tidak mengandung cairan dan serat.
  • Kotoran yang padat atau besar dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada perut dan dapat merobek anus.
  • Menambahkan serat dan cairan pada makanan, merubah kebiasaan, obat pencuci perut dan suntikan urus-urus bisa membuat nyaman.

Orangtua seringkali mengkhawatirkan buang air besar anaknya. Meskipun begitu, kebanyakan sembelit tidak berakibat serius dan harus diperhatikan hanya ketika mengeluarkan kotoran terasa sakit sekali dan menyebabkan tertahannya kotoran atau ketika sembelit menyebabkan gejala-gejala lainnya.

Banyak dan kentalnya kotoran yang berubah-ubah pada masa kanak-kanak, dan tidak adanya frekwensi dan jenis kotoran yang tetap adalah ‘normal’. Bayi yang baru lahir biasanya buang air besar empat kali sehari atau lebih lembek, kuning, dan kotoran berbiji setiap harinya. Bayi yang menyusu biasanya buang air besar lebih sering disbanding bayi yang minum susu formula dan buang air besar tiap kali setelah menyusu. Setelah satu atau dua bulan, beberapa bayi dengan ASI buang air besar lebih jarang, tetapi tinja tetap lembek atau seperti bubur. Setelah 1 tahun, kebanyakan anak-anak buang air besar satu hingga dua kali sehari yang lunak dan berbentuk.

Pada anak yang lebih besar, sembelit didefinisikan sebagai mengeluarkan kotoran yang keras yang menyebabkan rasa tidak nyaman. Hal ini lebih sering disebabkan kekurangan jumlah serat pada makanan.

Sembelit sangat umum diantara anak-anak. Meskipun sembelit jarang menyebabkan masalah serius yang parah, anak yang buang air besar lebih sedikit dibandingkan hari-hari lainnya, yang kotorannya keras dan banyak, atau yang kelihatan tidak nyaman ketika membuang air besar harus dievaluasi oleh seorang dokter. Sembelit kronis bisa menimbulkan masalah air kencing seperti infeksi saluran kencing dan mengompol (enuresis).

PENYEBAB

Penyebab paling umum pada sembelit adalah masalah makanan dan pola makan. Seringkali, makanan anak mengandung jumlah cairan dan serat yang tidak cukup (seperti dari buah-buahan, sayur-mayur, dan padi-padian). Kekurangan pada cairan dan serat menyebabkan kotoran menjadi keras dan sulit unruk dikeluarkan.

Banyaknya kotoran bisa menyebabkan ketidaknyamanan pada perut, rasa sakit pada dubur waktu buang air besar, atau keduanya. Juga, saluran pada kotoran keras dan banyak bisa merobek anus (anal fissure), yang terasa sakit sekali dan bisa menghasilkan lapisan berdarah merah terang pada bagian luar kotoran atau pada kertas toilet. Karena gejala-gejala ini, atau karena si anak tidak ingin ambil waktu untuk buang air besar, beberapa anak menolak buang air besar (pola menahan kotoran). Dengan pola menahan kotoran berlanjut, sembelit bertambah parah, kadangkala menjadi lingkaran ganas.

Kotoran keras (fecal impaction)dalam jumlah besar mengisi dubur, bisa meluas, yang bisa mengurangi sensasi keinginan buang air besar. Keluarnya kotoran dari atas kotoran yang keras kemudian bisa membasahi sekitar massa kotoran ke celana dalam si anak, yang bisa menyebabkan orangtua berpikir anak tersebut diare ketika masalah aktual adalah sembelit.

Sembelit yang sudah ada sejak lahir dan sembelit yang tidak hilang setelah pengobatan menimbulkan kerusakan fisik, seperti penyakit hirschsprung.

DIAGNOSA

Dokter anak Anda akan bertanya tentang riwayat kesehatan anak Anda dan melakukan pemeriksaan fisik, yang kemungkinan akan memasukkan menempatkan jari bersarung ke dalam anus anak Anda untuk memeriksa kotoran yang abnormal atau terpengaruh . Kotoran yang ditemukan di rektum dapat diuji untuk darah tersembunyi. Dokter dapat meminta untuk melakukan X-ray perut juga.

Pengujian ekstensif lainnya biasanya hanya diperuntukkan bagi kasus-kasus konstipasi yang paling parah. Jika perlu, tes ini mungkin termasuk:

   1. Anorektal manometri atau uji motilitas. Dalam tes ini, sebuah pipa kecil yang disebut kateter ditmasuktkan di rektum untuk mengukur koordinasi otot-otot anak Anda untuk buang air.
   2. Barium enema X-ray. Dalam pengujian ini, lapisan usus besar dilapisi dengan pewarna kontras (barium) sehingga rektum, usus besar dan kadang-kadang bagian dari usus kecil terlihat jelas pada sinar-X.
   3. Biopsi rektal. Dalam pengujian ini, sampel kecil jaringan diambil dari lapisan rektum untuk menentukan apakah sel-sel saraf normal ada.
   4. Penelitian transit atau penelitian market. Dalam tes ini, anak Anda akan menelan kapsul berisi penanda yang muncul di X-ray diambil selama beberapa hari. Dokter anak akan menganalisis cara perpindahan penanda melalui tubuh anak Anda.
   5. Colonoscopy. Prosedur ini memungkinkan dokter anak Anda untuk memeriksa seluruh kolon dengan pipa fleksibel dilengkapi kamera.
   6. Usus manometri. Dalam tes ini, dilakukan kolonoskopi, kateter ditempatkan di usus besar untuk menentukan apakah ada kontraksi normal di seluruh bagian dari usus besar.

PENGOBATAN

Sembelit ringan bisa diobati dengan menambah jumlah serat pada makanan anak dan memastikan hidrasi baik. Jika si anak tidak menkonsumsi makanan berserat tinggi, suplemen serta (psyllium) dapat diberikan.

Merubah perilaku makan juga hal yang penting. Setelah makan makanan, tubuh bereaksi untuk mengeluarkan tinja. Disebut gerak refleks gastro-colic. Seringkali, seorang anak mengabaikan tanda-tanda dari refleks dan menunda buang air besar. Menunda buang air besar menyebabkan kerasnya kotoran dan menyebabkan sembelit. Merubah teknik kebiasaan menguntungkan refleks ini. Dudukan anak pada toilet untuk 5 sampai 10 menit setelah makan membantu melatih saluran pencernaan, membentuk kebiasaan bertoilet, dan mendorong lebih membiasakan buang air besar.

Jika sembelit tidak bereaksi kepada makanan dan perubahan tingkah laku, dokter bisa menganjurkan obat-obatan tertentu yang dapat membantu melunakkan kotoran dan meningkatkan gerakan spontan pada alat pencernaan. obat-obatan yang termasuk senna, magnesium hidroksida, dan polyethylene glycol.

Enema pellunak tinja adalah sebuah pilihan untuk anak yang memiliki feses keras. Meskipun begitu, mereka harus digunakan hanya kadangkala dan di bawah petunjuk dokter.
PENCEGAHAN
Untuk membantu mencegah sembelit pada anak-anak:

   1. Tawarkan anak Anda makanan tinggi-serat. Isi diet anak Anda dengan makanan tinggi serat, termasuk buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan dan sereal gandum dan roti.
   2. Dorong anak Anda untuk minum banyak cairan. Air sering merupakan pilihan terbaik.
   3. Meningkatkan aktifitas fisik. aktivitas fisik secara teratur membantu merangsang fungsi usus normal.
   4. Membuat rutinitas buang air besar. Secara teratur meluangkan waktu setelah makan untuk anak Anda untuk baung air besar. Jika perlu, berikan alas sehingga anak Anda merasa nyaman duduk di toilet dan memiliki pengaruh yang cukup untuk buang hajat.
   5. Ingatkan anak Anda untuk memperhatikan panggilan alam. Beberapa anak begitu sibuk dengan aktivitas sehingga mengabaikan yang berhubungan dengan baung air besar. Menunda acara ini dapat mengakibatkan masalah dalam jangka panjang..
   6. Review obat. Jika anak Anda menggunakan obat yang menyebabkan sembelit, minta dokter tentang pilihan obat lainnya. 
 
 
 

Gastroenteritis / Radang Lambung Pada Anak

Gastroenteritis/ radang lambung adalah peradangan pada saluran pencernaan yang menimbulkan muntah, diare, atau keduanya dan kadangkala disertai dengan demam atau kram perut.

    * Radang lambung biasanya disebabkan oleh virus, bakteri, atau infeksi parasit.
    * Infeksi menyebabkan kombinasi muntah, diare, kram perut, demam, dan nafsu makan berkurang, yang bisa menimbulkan dehidrasi.
    * Gejala si anak dan riwayat sesungguhnya membantu dokter mengkonfirmasi diagnosa.
    * Radang lambung dicegah dengan baik dengan mengarahkan anak untuk mencuci tangan mereka dan mengajarkan mereka untuk menghindari penyimpanan makanan yang tidak sesuai.
    * Cairan dan larutan rehidrasi diberikan, namun terkadang anak butuh pergi ke dokter.

Radang lambung, kadangkala salah disebut “flu perut” , adalah gangguan radang usus yang umum terjadi pada anak. Sekitar 1 milyar peristiwa terjadi di seluruh dunia setiap tahun, lebih umum pada negara berkembang di antara anak-anak berusia di bawah 5 tahun. Radang lambung akut menghasilkan dehidrasi dan ketidakseimbangan kimia darah (elektrolit) disebabkan hilangnyaa cairan tubuh karena muntah dan buang air besar. Di negara berkembang dimana anak mendapat gizi yang cukup dan bisa mengakses perawatan medis yang bagus, radang lambung bisa menyebabkan rasa tidak nyaman dan lemas namun tidak berlangsung lama dan jarang sekali memiliki konsekwensi yang serius. Di negara berkembang dimana anak-anak lebih mudah terserang dan perawatan sering tidak dapat diakses dengan mudah, jutaan anak-anak meninggal setiap tahunnya karena diare disebabkan radang lambung.

PENYEBAB

Virus (seperti rotavirus) adalah yang paling sering menyebabkan radang lambung di Indonesia. Anak biasanya terkena virus radang lambung dari anak lainnya yang memiliki atau yang berhubungan langsung dengan hal itu, seperti beberapa anak di pusat perawatan, sekolah, dan tempat penuh sesak lainnya. Virus radang lambung umumnya menyebar dari tangan ke mulut namun juga bisa menyebar melalui bersin dan ludah. Penyebarannya sangat mudah karena cara anak bermain-meletakkan tangan dan jari di dalam dan dekat mulut mereka dan kemudia menyentuh mainan dan sebaliknya.

Bakteri (seperti escherichia coli, vibrio cholerae, salmonella, atau shigella) dan parasit (seperti giardia) juga dapat menyebabkan radang lambung. Anak-anak bisa terkena bakteri radang lambung dari menyentuh atau makan makanan yang terkontaminasi, terutama sekali makanan mentah atau daging atau telur yang tidak cukup dimasak, dan meminum susu dan air yang tidak dipasteurisasi. Bacteria dapat berkembang dalam berbagai jenis makanan yang sudah basi dan tidak dibekukan (masalah keadaan yang berpotensi termaksud prasmanan dan piknik). Jika bakteri staphylococcus mengkontaminasi makanan, bakteri tersebut bisa mengeluarkan sebuah racun yang menyebabkan tiba-tiba muntah atau diare. Radang lambung terkena dari makanan yang mengandung mikroorganisme atau racun bakteri yang kadangkala disebut keracunan makanan. Adakalanya, beberapa bakteri disalurkan melaui anjing dan kucing yang terkena diare. Anak-anak bisa terkena bakteri dan parasit radang lambung dari memakan kerang, menelan air yang terkontaminasi, seperti dari sumur, sungai, dan kolam renang; dan pada saat perjalanan di negara berkembang.

Kadangkala, radang lambung terjadi ketika anak makan sesuatu yang tidak mereka duga, seperti semacam tumbuh-tumbuhan dan obat-obatan. Jarang, radang lambung dihasilkan karena keadaan alergi (radang lambung eosinophilic) atau dari hubungan dengan binatang pada hewan peliharaan kebun binatang.

GEJALA

Gejala biasanya kombinasi dari muntah, diare, kram perut, demam dan nafsu makan berkurang. Biasanya, didahului dengan muntah pada waktu sakit, dan diare menjadi lebih menonjol kemudian, namun beberapa anak mengalami keduanya pada waktu bersamaan. Dengan virus penyebabnya, diare encer bisa menjadi gejala utama. Kotoran bisa jadi berdarah jika bakteri tertentu menjadi penyebab. Gejala-gejala ini cepat berkurang pada anak yang minum cukup cairan. Komplikasi yang paling umum dari radang lambung akut adalah dehidrasi, yang terjadi ketika cairan hilang karena muntah dan buang air besar. Anak yang sedikit dehidrasi merasa kehausan, tapi dehidrasi yang serius membuat anak jadi lesu, mudah marah, atau diam (lesu). Bayi lebih mungkin menjadi dehidrasi dibandingkan dengan anak yang lebih besar dan terjadi efek samping yang serius. Bayi yang dehidrasi tidak mengeluarkan airmata ketika menangis. Anak yang lebih tua menghasilkan air kencing yang berkurang, mulut kering, dan kehausan yang berlebihan.

DIAGNOSA

Seorang dokter mendasari diagnosa radang lambung pada gejala si anak dan pada reaksi orangtua terhadap pertanyaan mengenai apa yang telah si anak sentuh. Pemeriksaan diagnosa biasanya tidak dibutuhkan karena kebanyakan bentuk radang lambung berakhir sebentar. Meskipun begitu, pemeriksaan lab umum bisa membantu dokter menentukan penyebab radang lambung.

PENGOBATAN

Ketika seorang anak menderita radang lambung, orangtua harus memantau status hidrasi anak mereka. Bayi yang dehidrasi dan membutuhkan perawatan medis tepat jika:

    * Noda samar pada kepala mereka adalah cekung.
    * Mata mereka cekung.
    * Mereka tidak mengeluarkan air mata ketika mereka menangis.
    * Mulut mereka kering.
    * Mereka tidak menghasilkan air kencing yang banyak.

Anak harus diarahkan untuk minum cairan meskipun frekwensinya, jumlah sedikit. Bayi harus meneruskan menyusu atau minum susu formula untuk tambahan cairan elektrolit ( cairan rehidrasi-tersedia dalam bentuk bubuk dan cairan di apotik dan beberapa toko bahan makanan). Jus, soda, minuman berkarbon, teh, minuman olahraga, dan minuman yang mengandung kafein harus tidak diberikan kepada bayi dan anak kecl. Minuman ini bisa mengandung banyak gula, yang memperparah diare, dan memiliki sedikit garam (elektrolit), yang mana dibutuhkan untuk menggantikan apa yang hilang pada tubuh. Untuk anak yang lebih tua, meskipun begitu, minuman sports lebih disukai jus dan soda karena minuman tersebut mengandung gula yang rendah, namun minuman tersebut tetap memiliki sedikit jumlah elektrolit dibandingkan cairan elektrolit.

Untuk anak yang muntah, frekwensi dalam jumlah kecil cairan membantu mencegah dehidrasi. Orangtua harus memberikan anak tersebut cairan sedikit demi sedikit. Jika cairan tersebut tidak dimuntahkan, isapan diulangi setiap 10 atau 15 menit, menambahkan jumlah pemberian untuk satu atau dua kali setiap satu jam atau juga meningkatkan kesababaran. Dalam jumlah yang besar dapat diberikan sesering mungkin, sekitar setiap jam. Cairan diserap dengan cepat, jadi jika si anak muntah lebih dari 10 menit sehabis minum, kebanyakan cairan telah terserap dan pemberian cairan harus dilanjutkan. Jumlah cairan diberikan kepada anak dalam periode 24 jam-an tergantung usia si anak namun umumnya harus sekitar 11/2 kali dari cairan untuk setiap pon berat si anak. Jika diare dan muntah anak berkurang, orangtua boleh mencoba memberi makan dengan makanan yang lebih normal di esok hari. Larutan elektrolit seharusnya tidak diberikan lebih dari 24 jam karena maslah potensial yang berhubungan dengan asupan giji yang tidak cukup.

Anak dengan diare namun muntah sedikit diberi makan dengan makanan normal mereka, dengan cairan tambahan untuk meningkatkan cairan yang hilang selama diare. Jika diarenya signifikan, anak yang mengkonsumsi produk susu (yang mengandung laktosa) kemungkinan harus dikurangi. Radang usus akut bisa mengurangi kemampuan anak untuk menyerap laktosa, menyebabkan diare yang berlebihan.

Anak yang tidak bisa tetap menghisap cairan atau yang mempunyai tanda-tanda dehidrasi (seperti lethargy, mulut kering, air mata sedikit, dan tidak buang air kecil untuk 6 jam atau lebih) dalam bahaya dan harus menemui dokter dengan segera. Anak yang tidak memiliki tanda-tanda ini harus menemui dokter jika gejala-gejalanya bertahan lebih dari 1 atau 2 hari. Jika dehidrasi menjadi akut dokter bisa memberikan anak tersebut cairan infuse.

Obat-obatan anti diare seperti loperamide umumnya tidak dianjurkan untuk anak-anak. Meskipun begitu, di bawah pengawasan seorang dokter, obat-obatan tertentu yang mencegah atau mengurangi mual atau muntah (seperti ondansentron) bisa diberikan pada saat penyebab muntah telah ditetapkan. Antibiotik tidak berguna ketika infeksi virus menjadi penyebab radang lambung. Dokter memberikan antibiotik hanya untuk bakteri tertentu yang diketahui bereaksi pada obat-obatan ini. Obat-obatan antiparasit bisa diberikan untuk infeksi parasit.

PENCEGAHAN

Cara untuk mencegah radang lambung adalah mengarahkan anak untuk mencuci tangan mereka dan mengajarkan kepada mereka untuk menghindari makanan yang tidak disimpan dengan baik. Sebuah petunjuk umum yang baik adalah dinginkan makanan yang dingin dan panaskan makanan yang panas. Makanan yang ditempatkan di luar harus dikonsumsi dalam waktu satu jam. Daerah penggantian popok harus bebas dari kuman dengan cairan pemutih rumah tangga yang telah disiapkan (1/4 cangkir pemutih dicampurkan dengan 1 galon air).

Sebuah vaksin untuk mencegah infeksi rotavirus tersedia. Vaksin rotavirus terkini tidak berhubungan dengan intussusception (masalah serius pada telescoping usus pada diri sendiri), sebagai kasus dengan vaksin original. Bayi harus mendapatkan 3 dosis vaksin rotavirus, yang diberikan melalui mulut pada usia 2, 4 dan 6 bulan.<

Menyusui adalah cara lain yang sederhana dan efektif untuk mencegah radang lambung. Anak yang diare harus ke pusat perawatan anak sampai gejalanya hilang.

Orangtua dapat membantu mencegah dehidrasi dengan menganjurkan anak mereka untuk minum cairan meskipun hanya dalam jumlah sedikit, tetapi sering.
 
 
 

Hypertrophic Pyloric Stenosis

Hypertrophic pyloric stenosis adalah penyumbatan pada saluran perut disebabkan terlalu berkembangnya (hipertropi) otot pada persendian di antara perut dan usus. Itu terjadi di awal masa bayi dan menyebabkan muntah setelah makan, yang bisa menyebabkan dehidrasi berat dan pertumbuhan yang kurang.

    * Untuk alasan yang tidak tentu, saluran yang menyebabkan perut tersumbat mencegah material meninggalkan perut.
    * Bayi makan dengan baik tetapi muntah dengan kuat (muntah projectile) segera setelah makan.
    * Diagnosa didasarkan pada hasil ultrasonik perut.
    * Biasanya masalah tersebut diperbaiki dengan memberikan cairan infus dan dengan operasi kecil.

Pylorus adalah otot sphincter terletak dimana perut bergabung dengan bagian pertama usus kecil (duodenum). Secara normal, pylorus tersebut kontraksi untuk menjaga makanan di dalam perut untuk dicerna dan bersantai untuk membiarkan makanan menuju usus. Untuk alasan yang dokter tidak sepenuhnya mengerti, pylorus kadangkala menutup, menghambat material meninggalkan perut. Penyumbatan ini biasanya terjadi pada usia satu hingga dua bulan dan sering terjadi pada anak laki-laki, khususnya anak laki-laki yang pertama dilahirkan. Jarang, beberapa anak mengalami pyloric stenosis yang disebabkan oleh borok pencernaan atau gangguan yang tidak umum yang mirip dengan alergi makanan (seperti eosinophilic gastroenteritis).

GEJALA

Seorang bayi dengan pyloric stenosis lapar dan makan dengan baik tetapi muntah dengan kuat (muntah proyektil) segera setelah makan. Sampai dehidrasi berat, atau bayi menjadi secara signifikan kekurangan gizi, mereka sebaliknya tampak sehat, tidak seperti mereka dengan muntah yang disebabkan oleh gangguan lain. Setelah beberapa hari, bayi tersebut menjadi dehidrasi dan kehilangan berat badan. Beberapa bayi mengalami perubahan warna kekuningan pada kulit dan putih pada mata (penyakit kuning).

DIAGNOSA

Dokter kemungkinan merasakan gumpalan kecil (kira-kira sebesar zaitun) pada perut bayi (pylorus yang membesar). Paling umum, dokter melakukan ultrasonik pada perut untuk memastikan diagnosa.

PENGOBATAN

Dokter memberi bayi tersebut cairan infus untuk mengobati dehidrasi. Kemudian, ahli bedah memotong otot yang menebal untuk membuat susu formula atau air susu ibu untuk masuk ke usus kecil lebih siap. Hal ini secara relatif operasi minor, dan kebanyakan bayi bisa makan dalam sehari setelah operasi. 
 
 
 

Intussusception

Intussusception adalah gangguan dimana salah satu bagian usus menyelip ke dalam bagian lainnya, lebih mirip bagian-bagian pada teleskop. Bagian yang terkena menghalangi isi perut dan menghambat aliran darah.

    * Penyebab pada intussusception tidak diketahui.
    * Gejala-gejala termasuk sakit perut tiba-tiba dan muntah.
    * Enema udara bisa menegaskan diagnosa dan juga mengobati keadaan tersebut.
    * Kadangkala operasi diperlukan.

PENYEBAB

Intussusception adalah penyebab yang paling sering terjadi pada penyumbatan usus di antara anak yang berusia antara 3 bulan dan 3 tahun. Anak laki-laki lebih sedikit terkena dibandingkan anak perempuan. Pada kebanyakan kasus, penyebab tersebut tidak diketahui. Kadangkala intussusception mempengaruhi anak yang lebih tua, dimana hal ini seringkali disebabkan oleh sesuatu di dalam usus seperti polip atau tumor. Kadangkala, bagian yang meluncur (telescoping) kembali normal tanpa pengobatan. Jika tidak, bagian telescoping mengganggu usus dan kemudian menutup aliran darah menuju daerah yang terkena. Jika aliran darah tertutup lebih dari beberapa jam, usus yang terkena bisa mati (terbentuk ganggren). Jika bagian pada usus mati, lubang kecil (pembolongan) bisa terbentuk, membuat bakteri memasuki rongga perut, menghasilkan infeksi serius (peritonitis).

GEJALA

Intussusception biasanya menyebabkan nyeri perut tiba-tiba dan muntah pada anak yang sehat sebaliknya. Peristiwa menyakitkan tersebut biasanya berlangsung 15 sampai 20 menit. Beberapa anak menjadi mudah marah atau lesu dan tidak acuh beberapa saat. Tanpa pengobatan, rasa sakit tersebut menjadi berlanjut, dan beberapa anak mengeluarkan kotoran seperti jel anggur dengan darah dan lendir atau mengalami demam. Anak yang mengalami pelubangan tampak sakit dan mengalami rasa sakit ketika perut mereka disentuh.

DIAGNOSA


Dokter bisa menduga Intussusception berdasarkan gejala anak tersebut dan pemeriksaan fisik. Sebuah ultrasonic memastikan intussusception, sebuah enema udara dimasukkan. Dengan enema udara, dokter memasukkan udara ke dalam anus anak tersebut melalui pembuluh kecil dan kemudian menggunakan sinar X. Tekanan pada udara biasanya mendorong bagian usus yang di teleskop masu kembali ke tempatnya. Sinar X menunjukkan apakah prosedur telah berhasil dengan baik. Ketika prosedur ini berhasil dengan baik, anak tersebut bisa dikirim pulang setelah semalaman menginap di rumah sakit. Orangtua disarankan untuk memperhatikan untuk gejala yang lebih lanjut karena intussusception bisa berulang pada 1 sampai 2 hari berikutnya. Tanpa operasi, intussusception berulang pada sekitar 5 sampai 10% anak.

PENGOBATAN

Operasi diperlukan jika anak tersebut memiliki tanda pelubangan usus, jika enema udara tidak berhasil dengan baik dalam memperbaiki intussusception, atau jika anak tersebut mengalami kondisi yang berulang. Pada kasus berulang, operasi dilakukan tidak hanya untuk memperbaiki keadaan tersebut tetapi juga untuk melihat polip, tumor, atau kelainan lain yang bisa menjelaskan kenapa intussusception berulang. 
 
 
 

Hernia

Hernia adalah tonjolan pada potongan usus melalui pembukaan yang tidak normal.

   1. Hernia difragma : beberapa bayi dilahirkan dengan hernia diafragma. Hernia difragma adalah lubang atau kelemahan pada diafragma (otot yang memisahkan dada dari perut dan membantu dalam pernafasan). Pembukaan ini membuat beberapa usus kecil mendorong sepanjang pembukaan tersebut, membuat tonjolan. Kadangkala usus menjadi terperangkap (incarcerated) pada pembukaan tersebut. Kadangkala perangkap memotong aliran darah menuju usus yang terperangkap (strangulation), yang bisa menyebabkan sobekan (pelubangan) dan peritonitis (peradangan dan biasanya infeksi pada rongga perut dan lapisannya), membuat operasi darurat. Hernia diafragma yang menonjol sepanjang pembukaan kerongkongan tersebut biasanya terus lewat (hiatus) disebut hernia hiatus.
   2. Hernia tali pusar : hernia tali pusar adalah bukaan kecil pada dinding perut dekat pada tombol perut (pusar). Usus kecil bisa menonjol melalui pembukaan tersebut ketika anak tersebut batuk atau tegang selama buang air besar. Usus tersebut jarang menjadi terperangkap (incarcerated), dan hernia tersebut biasanya menutup tanpa pengobatan pada waktu anak tersebut berusia 5 tahun. jika hernia tali pusat besar tidak menutup pada waktu itu, dokter bisa menyarankan operasi. pengobatan tradisional seperti kerokan dengan koin atau benda lain disepanjang hernia tidak berhasil dan bisa melukai kulit.
   3. Inguinal hernia : hernia pada pangkal paha disebut inguinal hernia. Inguinal hernia lebih sering terjadi pada anak laki-laki, terutama mereka yang prematur. Sekitar 10% mengalami hernia pada kedua sisi pada pangkal paha. Karena inguinal hernia bisa menjadi terperangkap, dokter biasanya menyarankan operasi.
 
 
 
 

Gastroesophageal Reflux Pada Anak

Gastroesophageal reflux adalah gerakan terbalik pada makanan dan asam lambung menuju kerongkongan dan kadangkala menuju mulut.

    * Refluks kemungkinan disebabkan oleh posisi bayi selama pemberian makan; terlalu banyak diberi makan; terkena kafein, nikotin, dan asap rokok ; tidak dapat menerima makanan atau alergi ; atau kelainan pada saluran pencernaan.
    * Gejala-gejala termasuk muntah, meludah berlebihan, kerusakan pada kerongkongan (pipa yang menghubungkan tenggorokan dengan perut), dan masalah makan atau pernafasan.
    * Tes yang dapat membantu dokter mendiagnosa kondisi tersebut termasuk penelitian barium, pemeriksaan pH yang berhubungan dengan kerongkongan, pindai pengosongan lambung, dan endoskopi.
    * Pilihan pengobatan termasuk mengentalkan makanan, memposisikan khusus, sering bersendawa, penghambat histamine-2 (H2), proton pump inhibitor, dan, pada kasus tertentu, metoclopramide dan operasi.

Hampir semua bayi mengalami peristiwa gastroesophageal refluks, yang ditandai dengan gumoh, bersendawa, atau meludah. Gumoh tersebut biasanya terjadi segera setelah makan dan dianggap normal. Gastroesophageal rflux perlu diperhatikan jika:

    * Bertentangan dengan pemberian makan dan pertumbuhan.
    * Kerusakan pada kerongkongan (esophagitis).
    * Menyebabkan kesulitan bernafas (seperti batuk, bersin, atau berhenti bernafas).
    * Berlanjut melewati masa bayi sampai masa kanak-kanak.

PENYEBAB

Bayi sehat mengalami refluks untuk banyak sebab. Kumpulan pita bundar otot pada kerongkongan dan perut (bagian bawah esophageal sphincter) secara normal menjaga isi perut memasuki kerongkongan. Pada bayi, otot ini kemungkinan tidak berkembang, atau bisa rileks pada waktu yang tidak sesuai, membuat isi perut bergerak ke belakang (mengalir kembali) ke dalam kerongkongan. Menjadi tetap datar selama waktu makan atau berbaring setelah makan mengakibatkan refluks karena gravitasi tidak bisa membantu menjaga makanan di dalam perut mengalir kembali naik ke kerongkongan. Makan berlebihan dan minum minuman berkarbonat memberi kecendrungan refluks dengan meningkatkan tekanan di dalam perut. Asap rokok (seperti asap bekas) dan kafein (pada minuman ringan atau air susu ibu) mengendurkan bagian bawah esophageal sphincter, membuat refluks terjadi lebih sering. Kafein dan nikotin (pada air susu ibu) juga merangsang produksi asam sehingga setiap refluks yang terjadi lebih bersifat asam. Alergi makanan atau tidak bisa menerima makanan juga membuat refluks, tetapi hal ini adalah penyebab yang kurang sering terjadi.

Kelainan anatomi, seperti penyempitan kerongkongan, sebagian menyumbat perut (pyloric stenosis), atau kelainan posisi usus (malrotation), bisa sebagai awal menyerupai refluks. Meskipun begitu, kelainan ini lebih serius dan bisa menjadi muntah dan gejala-gejala kerusakan lainnya, seperti nyeri perut, lesu, dan dehidrasi.

GEJALA

Gejala yang paling nyata pada gastroesophageal refluks pada bayi adalah muntah dan meludah berlebihan. Refluks biasanya memburuk pada beberapa bulan pertama kehidupan, puncaknya sekitar 6 sampai 7 bulan, dan kemudian secara bertahap berkurang. Hampir semua bayi dengan refluks yang membesar diusia kira-kira 18 bulan. Pada beberapa, meskipun begitu, refluks menyebabkan komplikasi dan menjadi diketahui sebagai penyakit gastroesophageal reflus (GERD). Beberapa komplikasi termasuk sifat lekas marah disebabkan perut tidak nyaman, masalah makan yang bisa mengakibatkan pertumbuhan yang buruk, dan ‘mengigau’ pada pada pemuntiran dan posturing yang kemungkinan dibingungkan dengan kejang. Jarang terjadi, asam dalam jumlah kecil yang berasal dari perut bisa masuk ke pipa udara (aspirasi). Asam pada pipa udara dan saluran pernafasan bisa menghasilkan batuk, bunyi menciut-ciut, berhenti bernafas (apnea), atau pneumonia. Kebanyakan anak yang menderita asma juga mengalami refluks. Nyeri telinga, suara parau, tersedak, dan sinusitis juga bisa terjadi sebagai akibat GERD. Jika kerongkongan secara signifikan terititasi (esophagitis), kemungkinan terjadi beberapa pendarahan, akibat pada anemia kekurangan zat besi. Sebaliknya, esophagitis bisa menyebabkan jaringan luka parut, yang bisa membuat kerongkongan menjadi sempit (stricture). Panas dalam perut, sebuah gejala umum remaja dan orang dewasa dengan GERD, lebih sering terjadi terlihat sebagai nyeri dada atau nyeri perut pada anak kecil.

DIAGNOSA

Tes seringkali tidak diperlukan untuk mendiagnosa gastroesophageal refluks pada bayi yang secara sederhana mengalami gejala-gejala ringan seperti sering meludah. Meskipun begitu, jika gejala-gejala lebih rumit, berbagai macam tes harus dilakukan.

Penelitian barium adalah tes yang paling umum. Anak tersebut menelan barium, sebuah cairan yang memendar di saluran pencernaan ketika sinar X diberikan. Tes ini bisa memastikan diagnosa pada gastroesophageal reflux dan juga membantu dokter mengidentifikasikan beberapa penyebab yang mungkin.

Sebuah pemeriksaan pH yang berhubungan dengan kerongkongan adalah sebuah pipa tipis elastis dengan sebuah sensor pada ujungnya yang mengukur tingkat keasaman (pH). Dokter memasukkan pipa tersebut melalui hidung anak tersebut, terus ke tenggorokan, dan masuk ke dalam ujung kerongkongan. Pipa tersebut biasanya dibiarkan di tempatnya untuk 24 jam. Secara normal, anak tidak memiliki asam pada kerongkongan mereka, sehingga jika sensor mendeteksi asam, hal ini sebuah tanda pada refluks. Dokter kadangkala menggunakan tes ini untuk melihat apakah anak dengan gejala-gejala seperti batuk atau sulit bernafas mengalami refluks.

Pada pemindaian pengosongan lambung (pemindai susu), anak tersebut minum minuman ringan yang mengandung bahan radioaktif ringan dalam jumlah sedikit. Bahan-bahan ini berbahaya buat anak tersebut. kamera khusus atau pemindai yang sangat peka bisa mendeteksi dimana bahan tersebut berada dalam tubuh anak tersebut. kamera bisa melihat seberapa cepat materi tersebut meninggalkan perut dan apakah terdapat refluks, aspirasi, atau keduanya.

Pada upper endoskopi, anak tersebut ditenangkan, dan pipa kecil elastis dengan sebuah kamera pada ujung (endoskop) dilewati melalui mulut ke dalam kerongkongan dan perut. dokter bisa melakukan upper endoscopy jika mereka perlu untuk melihat apakah terdapat borok atau iritasi atau jika mereka perlu untuk memperoleh sebuah contoh untuk biopsi. Bronchoscopy adalah tes serupa dimana dokter menggunakan sebuah endoskop untuk meneliti apakah refluks kemungkinan menyebabkan masalah-masalah pada paru-paru atau pernafasan.

PENGOBATAN

Pengobatan pada refluks bergantung pada usia dan gejala-gejala anak tersebut.

Untuk bayi yang baru saja gumoh, dokter bisa menganjurkan tidak ada pengobatan atau bisa menduga cara seperti menambahkan formula untuk makanan, posisi khusus, dan sering gumoh. Formula bisa ditambah dengan menambahkan 1 sampai 3 sendok teh sereal nasi per ons pada makanan. Dot bisa dipotong melintang untuk membuat makanan mengalir. Bayi dengan refluks harus diberi makan pada posisi tegak atau setengah tegak dan kemudian dijaga pada posisi tegak untuk 30 menit setelah makan.

Untuk anak yang lebih tua, kepala pada tempat tidur bisa diangkat 6 inci (kira-kira 15 ¼ cm) untuk membantu mengurangi refluks di waktu malam. Anak yang lebih tua juga harus menghindari makan 2 sampai 3 jam sebelum waktu tidur, minum minuman berkarbonat atau apa yang mengandung kafein, menggunakan obat-obatan tertentu (seperti obat dengan efek antikolinergik), makan makanan tertentu (seperti coklat), dan terlalu banyak makan. Setiap anak harus dijaga menjauhi asap tembakau.

Obat-obatan : jika perubahan pada makan dan posisi tidak mengendalikan gejala-gejala, dokter bisa meresepkan obat-obatan. Beberapa jenis obat-obatan tersedia untuk refluks.

    * Obat yang menstabilkan asam.
    * Obat yang menekan produksi asam.
    * Obat yang memperbaiki gerakan pada saluran pencernaan.

Antasida adalah obat-obatan yang menstabilkan asam lambung. Obat-obatan ini bekerja dengan cepat untuk meringankan gejala-gejala seperti panas dalam perut.

Untuk mereka dengan penyakit yang lebih berat, obat-obatan penekan asam diperlukan. Dengan mengurangi asam perut, obat-obatan ini mengurangi gejala-gejala dan membuat kerongkongan menjadi nyaman. Terdapat 2 jenis obat-obatan penekan asam, histamin-2 (H2) blockers dan proton pump inhibitor (PPIs). H2 blocker tidak cukup menekan produksi asam sebanyak seperti PPIs.

Obat-obatan promotility yang merangsang gerakan pada isi perut melalui kerongkongan, perut, dan usus. Obat-obatan ini (seperti metoclopramide) bisa membantu meningkatkan kekuatan pada esophageal sphincter bagian bawah dan meningkatkan kecepatan pada dimana perut kosong. Pengosongan lambung yang meningkat harus mengurangi tekanan lambung, membuat refluks sedikit mungkin untuk terjadi. Dokter harus meresepkan obat-obatan ini dengan sering untuk refluks tetapi sekarang mereka sangat mebantu hanya untuk anak tertentu.

Operasi : jarang, refluks tidak bereaksi terhadap pengobatan non operasi dan sangat berat dimana dokter menganjurkan operasi. Prosedur operasi paling umum adalah undoplication. Pada fundoplication, ahli bedah membungkus bagian atas perut di sekitar ujung bagian bawah pada kerongkongan untuk membuat simpangan yang lebih ketat dan mengurangi refluks. 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar