Senin, 17 Desember 2012

Penyakit Yang Menyerupai Infeksi


116.    Demam Yang Tidak Diketahui Penyebabnya
117.    Sindroma Reye : Hati-Hati Menggunakan Aspirin
118.    Sindroma Kawasaki


Demam Yang Tidak Diketahui Penyebabnya

Demam Yang Tidak Diketahui Penyebabnya (Fever of Unknown Origin, FUO) pada anak-anak terjadi jika pengukuran suhu tubuh badan melalui rektum, yang dilakukan minimal sebanyak 4 kali selama minimal 2 minggu, menunjukkan angka 38,5? Celsius dan tidak diketahui penyebabnya.

Demam jangka pendek seringkali terjadi pada anak-anak akibat infeksi saluran pernafasan; FUO merupakan demam yang berlangsung lebih lama.
Demam yang berlangsung lama bisa merupakan petunjuk dari suatu penyakit yang serius, yang memerlukan pemeriksaan medis lebih luas.

PENYEBAB
Di AS, sekitar 50% kasus FUO pada akhirnya didiagnosis sebagai suatu infeksi. Infeksi ini berlainan, tergantung kepada usia anak.
Pada 65% anak yang berumur kurang dari 6 tahun, penyebabnya adalah infeksi virus, terutama pada saluran pernafasan bagian atas (sinus, hidung dan tenggorokan).
Pada anak yang berumur lebih dari 6 tahun, cenderung lebih banyak ditemukan infeksi pada lapisan jantung (endokarditis) atau mononukleosis infeksiosa.
Pada anak berumur lebih dari 6 tahun, 20% dari FUO disebabkan oleh penyakit autoimun, seperti artritis rematoid juvenil, penyakit peradangan usus dan lupus eritematosus sistemik.

Kanker, terutama leukemia atau limfoma, merupakan 10% dari penyebab FUO.
Pada 10% kasus, penyebabnya berupa alergi obat, sindroma Kawasaki, penyakit genetik dan peradangan pada berbagai organ (misalnya tulang, kelenjar tiroid, pankreas atau otak dan korda spinali).
Pada 15% kasus, penyebabnya tidak pernah diketahui, meskipun telah dilakukan pemeriksaan yang menyeluruh.

GEJALA
FUO dibedakan dengan demam lainnya dari lamanya demam berlangsung. Demam seringkali datang dan pergi selama minimal 2 minggu.

Gejala umum berupa:
- Nafsu makan berkurang
- Penurunan berat badan
- Lelah
- Menggigil
- Berkeringat.

Gejala khusus:
- Gejala kulit (misalnya gatal-gatal, ruam kulit, perubahan warna kulit)
- Nyeri dada
- Sesak nafas
- Murmur (bunyi jantung tambahan)
- Penyakit persendian
- Pembesaran kelenjar getah bening.

DIAGNOSA
FUO dibedakan dari demam lainnya dari lamanya demam berlangsung. Demam seringkali datang dan pergi selama minimal 2 minggu.
Untuk memperkuat diagnosis, dilakukan pemeriksaan fisik. pemeriksaan darah, air kemih dan rontgen.

PENGOBATAN
Untuk menurunkan suhu tubuh sebaiknya diberikan asetaminofen.
Mungkin perlu diberikan antibiotik.
 
 
 

Sindroma Reye : Hati-Hati Menggunakan Aspirin

Sindroma Reye adalah suatu sindroma ensefalopati yang penyebabnya tidak diketahui, dan disertai dengan kemunduran fungsi hati.

Sindroma Reye merupakan suatu keadaan yang sangat jarang terjadi dan seringkali berakibat fatal; hanya menyerang anak-anak dan remaja.

PENYEBAB
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi diduga melibatkan virus tertentu (seperti virus influenza A atau B atau virus cacar air) ditambah dengan pemakaian Aspirin.
Minum Aspirin selama menderita influenza atau cacar air bisa meningkatkan resiko terjadinya sindroma Reye sebanyak 35 kali lipat.

GEJALA
Biasanya pada awalnya terjadi infeksi virus, misalnya infeksi saluran pernafasan atas, influenza atau cacar air.
4-5 hari kemudian, anak mengalami demam dan muntah yang sangat hebat selama 1-2 hari.
Anak kemudian mengalami kekalutan, gelisah, disorientasi, kejang dan koma.

Jika sindroma ini terjadi sesudah cacar air, gejala biasanya mulai timbul 4-5 hari setelah ruam kulit menghilang.
Bisa segera terjadi kematian (rata-rata 4 hari setelah dirawat di rumah sakit), tetapi beberapa kasus bersifat ringan.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan muntah hebat dan adanya pembengkakan otak tanpa penyebab yang jelas.

Pemeriksaan yang biasa dilakukan:
# Analisa kimia darah
# Pemeriksaan enzim hati
# Pemeriksaan amonia serum
# Biopsi hati
# Pungsi lumbal
# Pemeriksaan saraf
# CT scan atau MRI kepala.

PENGOBATAN
Tidak ada pengobatan khusus yang dapat menghentikan perjalanan sindroma Reye.
Cairan diberikan melalui infus, bersamaan dengan elektrolit dan glukosa.

Untuk mencegah perdarahan diberikan vitamin K.
Untuk mengurangi pembengkakan otak diberikan manitol, kortikosteroid (misalnya dexamethasone) atau gliserol.

Mungkin perlu dipasang alat bantu pernafasan mekanik.
Untuk memantau tekanan darah dan gas darah mungkin perlu dipasang kateter pada arteri dan vena.


PROGNOSIS

Prognosisnya tergantung kepada beratnya perubahan mental dan laju perkembangan penyakit, serta tingginya tekanan di dalam tulang tengkorak dan jumlah amonia di dalam darah (kadar amonia yang tinggi menunjukkan adanya kelainan fungsi hati).
Resiko terjadinya kematian adalah sebesar 20%; sedangkan 2% merupakan kasus yang ringan dan 80% kasus jatuh ke dalam keadaan koma dalam.

Anak-anak yang bertahan melewati masa akut penyakit, biasanya akan sembuh sempurna.
Jika terjadi kejang, maka kelak akan meninggalkan gejala sisa dari kerusakan otak (misalnya keterbelakangan mental, kejang, gerakan otot yang abnormal atau kerusakan pada saraf tertentu).

PENCEGAHAN
Biasanya jika anak menderita penyakit virus, orang tua dianjurkan untuk tidak memberikan Aspirin .
 
 

Sindroma Kawasaki

Sindroma Kawasaki (Sindroma Kelenjar Getah Bening Mukokutaneus, Poliarteritis Infantil) adalah suatu penyakit non-spesifik, tanpa agen infeksius tertentu, yang menyerang selaput lendir, kelenjar getah bening, lapisan pembuluh darah dan jantung.

PENYEBAB
Penyebabnya tidak diketahui.

Sindroma Kawasaki pertama kali ditemukan di Jepang pada akhir tahun 1960.
Penyakit ini menyerang anak berumur 2 bulan sampai 5 tahun dan 2 kali lebih sering ditemukan pada anak laki-laki.

GEJALA
Gejalanya berupa:
- Demam yang turun-naik, tetapi biasanya diatas 39? Celsius, sifatnya menetap (lebih dari 5 hari) dan tidak memberikan respon terhadap asetaminofen maupun ibuprofen dalam dosis normal
- Rewel, tampak mengantuk
- Kadang timbul nyeri kram perut
- Ruam kulit di batang tubuh dan di sekeliling daerah yang tertutup popok
- Ruam pada selaput lendir (misalnya lapisan mulut dan vagina)
- Tenggorokan tampak merah
- Bibir merah, kering dan pecah-pecah
- Lidah tampak merah (strawberry-red tongue)
- Kedua mata menjadi merah, tanpa disertai keluarnya kotoran
- Telapak tangan dan telapak kaki tampak merah, tangan dan kaki membengkak
- Kulit pada jari tangan dan jari kaki mengelupas (pada hari ke 10-20)
- Pembengkakan kelenjar getah bening leher
- Nyeri persendian (atralgia) dan pembengkakan, seringkali simetris (pada sisi tubuh kiri dan kanan).




KOMPLIKASI

Sekitar 5-20% penderita mengalami komplikasi jantung, yang biasanya timbul pada minggu ke 2-4:
# Peradangan arteri koroner (arteri yang membawa darah ke jantung)
# Aneurisma (pelebaran bagian dari arteri koroner)
# Perikarditis (peradangan kantung jantung)
# Miokarditis akut (peradangan otot jantung)
# Gagal jantung
# Kematian otot jantung (infark miokardium).

Komplikasi lainnya:
# Ruam yang tidak biasa uveitis anterior)
# Nyeri atau peradangan sendi (terutama sendi-sendi yang kecil)
# Peradangan non-infeksius pada selaput otak (meningitis aseptik)
# Peradangan kandung empedu
# Diare.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan jika terjadi demam selama lebih dari 5 hari dan ditemukan 4 dari 5 gambaran berikut:
- Ruam kulit
- Alat gerak (lengan dan tungkai ) merah dan membengkak
- Mata merah
- Perubahan pada bibir dan mulut
- Pembengkakan kelenjar getah bening.

Pemeriksaan yang biasa dilakukan:
# EKG dan ekokardiografi, bisa menunjukkan tanda-tanda dari miokarditis, perikarditis, artritis, meningitis aseptik atau vaskulitis koroner
# Hitung darah lengkap (menunjukkan peningkatan jumlah sel darah putih dan anemia (berkurangnya jumlah sel darah merah); pemeriksaan darah berikutnya menunjukkan peningkatan jumlah trombosit
# Rontgen dada
# Analisa air kemih (bisa menunjukkan adanya nanah atau protein dalam air kemih).

PENGOBATAN
Pengobatan dini secara berarti dapat mengurangi resiko terjadinya kerusakan pada arteri koroner dan mempercepat pemulihan demam, ruam dan rasa tidak nyaman.
Selama 1-4 hari diberikan immunoglobulin dosis tinggi melalui infus dan aspirin dosis tinggi melalui mulut. Setelah demam turun, biasanya aspirin dalam dosis yang lebih rendah diberikan selama beberapa bulan untuk mengurangi resiko kerusakan arteri koroner dan pembentukan bekuan darah.

Dilakukan beberapa kali pemeriksaan EKG untuk mendeteksi adanya komplikasi jantung.
Aneurisma yang besar diobati dengan aspirin dan obat anti pembekuan (misalnya warfarin). Aneurisma yang kecil cukup diatasi dengan aspirin.
Jika anak menderita influenza atau cacar air, untuk mengurangi resiko terjadinya sindroma Reye, sebaiknya untuk sementara waktu diberikan dipiridamol, bukan aspirin.


PROGNOSIS

Jika tidak terjadi komplikasi jantung, biasanya akan terjadi pemulihan sempurna.
Sekitar 1-2% penderita meninggal, biasanya akibat komplikasi jantung; 50% diantaranya meninggal pada bulan pertama, 75% meninggal pada bulan kedua, 95% meninggal pada bulan keenam. Tetapi kematian bisa terjadi 10 tahun kemudian dan kadang secara tiba-tiba.

Aneurisma yang kecil cenderung menghilang dalam waktu 1 tahun, tetapi arteri koroner tetap lemah sehingga beberapa tahun kemudian timbul kelainan jantung.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar